Kamis, 04 Oktober 2012

simpul senyum yang hilang

Bahkan terhadap Tinta dan selembar kertaspun
Tak mampu ku ceritakan betapa hatiku pilu
dan terhadap bulan pun aku diam membisu
mulut ini terkunci
jiwa pun menjerit semakin menjadi

"hanya air mataku yang mampu bicara..
kini bumi pun mengetahui isi hatiku
namun hanya tanah dan rerumputan yang tau
manusia menatap bertanya,tapi mulut tetap terkatup rapat
tapi...mata ini ,menyiratkan kepedihan hatiku

"air mata tak ayal menghiasi wajahku kini
hati ku mengkerut,seirama dengan tetesan air mata
mengharap,debu dan tanah akan membawaku bersamanya
kembali lagi ke masa sedia kala

namun tanah pun menjawab dengan bengisnya
mengatakkan ini bukan waktuku
langit ikut meredup seolah tak ingin aku lihat
hanya Rembulan yang datang mengatakan
bahwa dia bisa menggantikan menerangi malam
karna bumi gelap

dapatkah akan kudapatkan keterangan itu?
kini tubuhku tak dapat lagi bersinar,
senyumku remang-remang
hanya ada sepercik harapan,akan cinta yang pernah hilang

cinta itu sudah pergi...
meninggalkan ku sendiri..
bersama bayang-bayang yang kini 
mendungi kebahagiaan ku

"aku lihat bulan tersenyum menghapus air mataku
seperti sangmentari memantulkan cahayanya pada rembulan
dan angin yang menerbangkan cinta
angin juga yang akan meniupnya untuk kembali
namun hingga saat cinta itu tiba
aku akan berusaha tersenyum bersama sang rembulan
bersama mentari
tuk terangi bumi dan semua kehidupan di dalam nya
karna aku tahu,saat aku tersenyum,
maka tak ada lagi hati yang bergetar
tak ada lagi tangisan yang menjadi senyum,,,

                                                                       by,adel biyop





Tidak ada komentar:

Posting Komentar